Home » , , » SMAN 2 Bekasi VS Dinas Pendidikan Kota Bekasi

SMAN 2 Bekasi VS Dinas Pendidikan Kota Bekasi

Written By @Rahmandani86 on Senin, 19 Desember 2011 | 12.38



Suasana lembaga pendidikan makin miris. Otonomi lembaga pendidikan seakan tak sepenuhnya menjadi cahaya. Namun, tetap menjadi asap kelam. Terbukti, segala keputusan tetap berada pada Kemendikbud yang diturunkan kepada Dinas Pendidikan Daerah.
Salah satunya, Dinas Pendidikan Kota Bekasi yang mengeluarkan kebijakan untuk melakukan mutasi 468 Kepala Sekolah SD negeri, SMP negeri sampai SMK negeri. Jelas, dalam pandangan warga sekolah, dengan bergantinya Kepala Sekolah (Kepsek) tak melulu membawa perubahan kearah yang lebih baik. Justru, bisa lebih buruk.
Hal ini pula yang akhirnya melahirkan nalar kritis para guru dan siswa SMAN 2 Bekasi untuk melakukan aksi protes terhadap kebijakan tersebut. Apalagi, setelah Agus Subrata, selaku Kepala Sekolah (Kepsek) dimutasi mendadak dan digantikan dengan Ekowati. Maka membuat puluhan guru dan ratusan siswa langsung melakukan aksi protesnya di pelataran sekolah yang berada di jalan Kayu Ringin, Bekasi Selatan pada senin (19/12/2011).
Menurut Fahri Muhammad Dahlan, siswa kelas XIII IPA 5, bahwa aksi protes ini dilakukan karena semenjak Agus Subrata menjabat sebagai Kepala Sekolah, SMAN 2 Bekasi banyak meraih prestasi. Diantaranya, SMAN 2 Bekasi pernah lolos lomba olimpiade SMA.
“Kalo diganti, bisa saja program yang sudah disepakati antara siswa dan sekolah akan berantakan dan terhenti,” ujar Fahri saat melakukan aksi protesnya sejak pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.
Menariknya lagi, puluhan guru dan ratusan siswa itu melakukan aksi protesnya dengan memberikan tandatangan diatas kain berwarna putih.  Tak hanya itu, aksi mereka juga didukung oleh sejumlah orang tua murid yang terus menyesalkan sikap Dinas Pendidikan Kota Bekasi yang melakukan mutasi mendadak kepada beberapa sekolah khususnya terhadap Agus Subrata.
Sedangkan dalam aksinya tersebut, para siswa terus berteriak untuk mengembalikan kembali Agus Subrata sebagai Kepsek SMAN 2 Bekasi. “Jika aksi ini tidak didengar, kami akan melakukan aksi kembali di depan kantor Gubernur Jawa Barat (Bandung) dan Kemendikbud (Jakarta),” teriak salah satu siswa dengan lantang.
Fenomena ini merupakan salah satu dinamika dalam dunia pendidikan. Satu sisi, budaya partisipatif antara pemerintah dan guru tidak terbangun. Artinya, para guru tetap tidak memiliki otoritas untuk memilih siapa yang pantas menjadi pimpinan mereka di sekolah. Sehingga dalam kegiatan apapun yang berada di sekolah, baik secara kurikulum hingga program aktifitas sekolah cenderung membelenggu siswa dalam mengembangkan diri.
Hal itu pula yang dikhawatirkan oleh guru dan siswa SMAN 2 Bekasi saat program mutasi Kepsek dadakan digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi.




0 comments:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG DI ARENA DIALEKTIKA PENDIDIKAN